LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Akibat disuguhkan makanan basi, petugas jaga malam di RSUD Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT mengalami diare.
Dilansir dari media suluhnusa.com, Mereka yang bertugas pada malam hari baik perawat, bidan, Satpam dan Sopir ambulance disuguhkan sebotol aqua 300 ml, sepotong roti, dan sepotong Ubi goreng, lemper dan buavita. Bahkan ditemukan kolak yang sudah basi.

Peristiwa ini memicu keluhan dan protes. Petugas medis yang bertugas malam hari sudah mengaduh ke Direktur RSUD Lewoleba, drg. Yoseph Freinandemets Paun. Sayangnya, belum ada tindakan apapun terkait persoalan ini.
“Hal ini kami sudah pernah adukan ke direktur, tapi belum ada tindaklanjut. Pernah ada petugas yang sudah melaporkan ke direktur tapi seolah-olah saling melempar tanggungjawab, karena ada dugaan penyedia snack adalah keluarga dari salah satu kepala bagian di RSUD Lewoleba”, ungkap petugas medis yang enggan disebut namanya.
Berdasarkan peneluauran wartawan, pihak ketiga yang menyediakan snack malam di RSUD Lewoleba adalah CV. Dakara Prima dengan alamat di Desa Muruona, Kecamatan Ile Ape Timur. Yoseph Wimston Daton Rau, sebagai direktur yang diduga masih ada hubungan keluarga dengan Kepala Ruangan Gizi di rumah sakit tersebut.
Saat ditemui media Aksaranews.net ini pada Jumat siang, 23/05/2025, direktur RSUD Lewoleba, drg. Yoseph Freinandemets Paun mengatakan sudah ada dan merima keluhan dari petugas medis terkait snack yang basi tersebut.
“Soal keluhan dari petugas malam terkait snack yang sudah basi itu sudah saya terima dan kami juga sudah memanggil pihak ketiga, hanya karena mereka ada kedukaan sehingga baru bisa memenuhi panggilan kami tadi pagi,” Kata drg. Paun
Menurutnya, niat pihak ketiga dengan menyediakan menu bervariasi setiap hari adalah baik agar para petugas tidak bosan dan menggerakkan ekonomi UMKM tetapi ada keluhan dari petugas sehingga akan diperbaiki.
“Baru ditemukan satu bulan terakhir. Kami tidak bisa mengabaikan keluhan itu. Karena pengeluhan itu datang dari mereka yang alami. Memang kita tidak bisa memuaskan selera semua orang. Kita sedang cari jalan keluar karena apa yang dilakukan oleh pihak ketiga sudah sesuai menu dalam kontrak,” Ucap drg. Paun.
Lanjutnya, Memang ada addendum akan tetapi belum bisa dilakukan karena PPK baru saja meninggal.
Untuk diketahui PPK yang menangani kontrak penyediaan snack bagi petugas di RSUD Lewoleba adalah Almarhum Frengky Doren yang baru saja meninggal karena serangan jantung.
“Kita belum bisa addendum karena PPK baru saja meninggal. Sebagai manusia kita hargai peristiwa duka ini, sehingga belum bisa addendum secepatnya termasuk merubah menu snack”, jelas Yos Paun.
Sampai dengan berita ini tayang CV. Daraka Prima sebagai pihak ketiga belum memberikan klarifikasi kepada wartawan.+++sandro/Azis