LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Konsumsi ayam beku di Kabupaten Lembata sebagian besar masih di datangkan dari luar Kabupaten, yaitu dari Kupang dan dari Kabupaten Sikka melalui Larantuka.
Berdasarkan angka konsumsi daging ayam
beku di Kabupaten Lembata rata-rata sebesar
14.400 kg/bulan, ini berarti butuh pemotongan
perhari sebanyak 450 s.d 480 ekor. Dari kebutuhan ini jika di konversikan menjadi biaya maka masyarakat di kabupaten Lembata setiap bulannya mengeluarkan uang sebesar Rp.472.500.000,- sehingga biaya dalam satu tahun sebesar Rp.5.670.000.000,-.
Demikian penyampaian Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Muktar Hada, SP saat kegiatan Launching Ayam Beku Sehat Produk Lembata di Taman Kota Lewoleba. Jumat (16/05/2025).

Seyogyanya peternak ayam pedaging di Kabupaten Lembata mampu memenuhi kebutuhan daging ayam beku untuk konsumsi dalam Kabupaten Lembata namun kalah bersaing dengan produk dari luar Kabupaten Lembata terutama pada harga dari produk ayam beku.
“Dengan adanya program prioritas daerah Kabupaten Lembata dalam penyediaan ayam beku yang sehat maka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata sebagai dinas teknis mengimplementasikan program prioritas daerah ini dengan membangun skema bisnis yang terintegrasi
antara Pengusaha Penyedia Sapronak, Peternak Lokal Ayam Pedaging dan hilirisasi pemasaran ayam beku mulai dari pengepul, pengolahan ayam beku sampai pada reseller,” Ucap Muktar
Lanjut Muktar, Pada awal tahun 2025 peternak ayam pedaging di Kabupaten Lembata telah terhimpun dalam satu wadah yaitu PERMATA (Perhimpunan Peternak Ayam Potong Lembata) yang bermitra dengan pengusaha di sektor hulu yang menyediakan pakan dan DOC dan di sektor hilir yang membeli dan mengolahnya menjadi ayam beku dan di distribusikan kepada para pengecer (reseller) sehingga harga di tingkat konsumen menjadi lebih murah, dengan perbandingan: produk ayam beku dari luar Kabupaten Lembata sebesar Rp. 45.000 s.d Rp. 50.000/kg sedangkan hasil dari peternak lokal dipasaran dengan harga Rp. 40.000 s.d Rp. 45.000/kg.
Sebagai informasi, untuk panen tahap pertama
ini telah dihasilkan daging ayam beku sebanyak 1.235 kg dan pada saat kegiatan launching ini akan dijual sebanyak 280 kg.
Lebih lanjut Muktar mengatakan selain harganya yang lebih murah Ayam beku produk lokal Kabupaten Lembata lebih segar dan lebih sehat karena lama waktu penyimpanan ayam beku berlangsung tidak lebih dari satu bulan.
“Namum demikian masih banyak permasalahan yang dijumpai terutama pada sarana prasarana pada sektor hilir yang masih belum memadai sehingga untuk tahap pertama ini belum dapat menampung semua hasil panen dari peternak untuk diolah menjadi ayam beku untuk itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata sesuai tugas dan fungsi akan senantiasa melakukan pembinaan, pendampingan serta evaluasi bersama pihak pihak terkait untuk
perbaikan demi tercapainya kemandirian penyediaan ayam beku sehat di kabupaten
Lembata.” Ujar Muktar
Diwaktu yang bersamaan Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq didampingi Sekretaris Daerah Paskalis Ola Tapobali, dan pimpinan DPRD Lembata Fransiskus Gewura hadir dalam Launching ayam beku produk Lembata.

Bupati Lembata dalam sambutan mengatakan dalam satu tahun kurang lebih 40 miliar uang dari Lembata keluar dari kabupaten ini dari pembelian ayam beku dan mulai hari ini kita berupaya agar uang bisa beredar di Lembata.
“Dengan launching ini merupakan langkah yang menyatukan berbagai pihak,” Kata Kanis
Semua saling menopang agar sekuat apapun badai kita bisa capai bersama untuk kebaikan masyarakat.
“Saya berterimakasih kepada semua stakeholder yang ada terutama para peternak yang dengan sabar menjalankan usaha ujar Bupati,” Ucap Kanis
Lebih jauh Bung kanis juga menyampaikan terimakasih kepada bank NTT yang membantu memfasilitasi permodalan.
Terimakasih juga kepada satgas pangan. Yang telah menjaga membantu dengan mengeluarkan edaran soal lalu lintas daging dari luar Lembata.
Oleh karena itu pemerintah mulai mengambil langkah mengatur dan membatasi peredaran daging dari luar yang masuk Lembata
kepada pihak swasta yang siap untuk membeli ayam beku produk Lembata saya juga berikan apresiasi ujar Bupati. Kita mesti menjadi tuan rumah di negeri sendiri, Lembata adalah tanah yang subur, mari bersama kita bersatu untuk kesejatrhan bersama.
“Lembata kita tidak bangun dengan kata-kata yang indah tapi dengan tindakan yang nyata. Pungkas Bupati.” Tuntas Kanis.