AKSARANEWS.NET, ADONARA – Peduli perempuan pelosok, Rumah Visi Indonesia (RVI) menggelar pelatihan tenun ikat khas Flores Timur di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT.
Pelatihan tersebut melibatkan peserta dari empat desa di kecamatan Adonara Barat, di antaranya, desa Ilepati, desa Bugalima, desa Riangpadu, dan desa Kimakamak.
Berkolaborasi dengan lima lembaga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Desa Bugalima, Kamis, 5 Oktober sampai Senin, 9 Oktober 2023.
Lima BUMN itu yakni; PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
“Dukungan BUMN terhadap program yang dijalankan RVI adalah bentuk kepedulian dan kecintaan negara terhadap masyarakat,” ucap Founder RVI, Antonius Demon Hurung.
Dia berharap, selain sebagai upaya pelestarian tenun ikat, pelatihan ini dapat menjadi titik picu untuk tumbuhnya UMKM.
“Mudah-mudahan kedepan Bugalima bisa menjadi salah satu desa tenun di Kecamatan Adonara Barat,” ujarnya.
Anton Hurung mengatakan, kehadiran negara melalui BUMN sangat dibutuhkan di daerah ini, sehingga ke depan kolaborasi tidak hanya dalam urusan pelatihan saja, tetapi bisa hadir dalam bentuk program lainnya.
“Kami mohon doanya agar perjalanan Rumah Visi Indonesia berjalan mulus sehingga bisa berkolaborasi lagi dengan BUMN yang lain,” harapnya.
Ia menambahkan, lembaga RVI juga sedang mengupayakan program lain, yaitu pengadaan sumur bor artesis di dusun Lewokeda, desa Helan Langowuyo, Kecamatan Ileboleng, Kabupaten Flores Timur.
“Masih dalam semangat kolaborasi dengan BUMN, Saya mohon doanya supaya bantuan sumur bor artesis untuk masyarakat Lewokeda bisa terlaksana,” sebut Anton Hurung.
Sementara General Manager PT Telkom Indoesia Witel NTT, Anak Agung Gde Pemayun, mengatakan sangat mendukung kegiatan pelatihan tersebut.
“Acara pelatihan tenun ikat khas Flores Timur ini Telkom bisa membantu melalui dana CRR (Corporate Social Responisbility) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Agung beranalogi, “kalau kita suka mancing, pelatihan ini adalah alat pancing, cara memancing, bukan dikasihkan ikannya.”
“Kalau dikasikan ikan, dalam waktu dekat pasti cepat habis. Tapi diberikan caranya, diberikan alatnya, ikannya malah bertambah. Jadi, saya sangat setuju dengan model program ini,” terangnya.
Pada acara pembukaan, selain General Manager PT Telkom Indoesia Witel NTT, hadir pula Kepala PT Telkom Area Sikka, Asisten Manager Force Team BRI Cabang Larantuka, Laurentius Ayub Diru, RM Fund & Transaction BRI Cabang Larantuka, Mambal Ananta.
Hadir juga Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Flores Timur, Siprianus Ritan, Camat Adonara Barat, Sulaiman Latif, Wakapolsek Adonara Barat, Pembina RVI, Anton Doni Dihen, Kades Bugalima, Rikardus Tukan dan para undangan lainnya.
Diketahui, pelatihan tenun ikat terhitung sudah kedua kali dilaksanakan di desa Bugalima. Sementara satu kali sebelumnya diadakan di desa Hurung, Adonara Barat, hasil kolaborasi apik RVI bersama BUMN melalui PT Pos Indonesia, PT Pegadaian, dan PT Sarinah. (Tino Watowuan)