LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Akses air bersih adalah hak asasi manusia yang esensial untuk kesehatan, pengentasan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan dan juga dapat mengurangi kekerasan terhadap anak.
Demikian hal yang disampaikan Erlina Dangu, Manager Programme Implementation Area Lembata – Plan Indonesia, saat ditemui media Aksaranews.net di kantornya, Lewoleba pada Senin, (10/11/25).
Erlina mengungkapkan bahwa air bersih itu sebagai hak dasar setiap orang, kita berada di Lembata maka kita berbicara tentang hak anak yang ada di Lembata.
“Ada beberapa intervensi yang telah kami (PLAN) lakukan terkait akses air bersih di Lembata, yang pertama ada membangun infrastruktur air bersih baik itu sumur gali, sumur bor, bak penampung air hujan, membangun atau meng instalasi perpipaan, baik yang sistemnya gravitasi maupun sistem teknologi,” Ucap Erlina
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa selain membangun air, PLAN juga memperkuat sistem pengelolaan air yang ada di desa seperti badan pengelolah air minum di level desa yang dilatih secara teknis.
Manager Programme Implementation Area Lembata – Plan Indonesia, ini juga mengatakan bahwa akses air bersih ini tidak hanya menjawab orang bisa makan, minum dan mck saja. Namun juga, dapat dilihat dari konteks perlindungan anak dalam hal kekerasan.
“Ketika sumber air itu jauh dari rumah dan dalam proses perjalanan yang cukup jauh itu sangat berpotensi sekali anak mengalami kekerasan saat mengambil air,” Kata Erlina
Lanjutnya, jika air itu jauh maka waktu anak belajar dan bermain akan berkurang, kami di PLAN punya standar tempuh dan apabila waktu tempuh itu melebihi standar yang ada maka itu sangat rentan sekali akan terjadi kekerasan terhadap anak.
“Kita punya standar. Kalau di Plan mengukur jarak tempuh untuk ambil air kalau sudah di atas 30 menit untuk pergi dan pulang itu sudah sebagai yang paling rentan. Jadi terkait dengan perlindungan anak maka dengan intervensi air, kita mengurangi resiko kekerasan,” ucapnya.
Akses air bersi ini sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat, pembangunan ekonomi, Pendidikan serta kelestarian lingkungan.
“Pembangunan ekonomi, Akses yang memadai berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi, ada satu di desa binaan PLAN yang mana tiap bulannya harus mengeluarkan 200-300 ribu perbulan. Tetapi kalau sekarang dengan intervensi kita, mereka cukup bayar per drum 5.000 dari 15.000 harga sebelumnya,” Jelasnya.
Lebih lanjut Erlina mengatakan, Sehingga, anak-anak dapat belajar dan bermain serta terlindungi dari kekerasan. Upaya ini juga mencegah stunting dengan memastikan biaya air dapat dialokasikan untuk makanan sehat dan bergizi.
“Akses air bersih menjadi salah satu dari lima fokus pemenuhan hak dasar anak-anak sponsor Plan Indonesia di NTT.” Tuntas Erlina Dangu.



















