LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Kasus yang menimpa Meysa Witak ini begitu banyak menyita perhatian masyarakat Lembata maupun masyarakat yang berada di luar Lembata. Meysa Witak merupakan korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh tersangka Charles Arif (Ko Ci) beberap hari lalu.
Menyikapi kasus Meysa ini Maria Anastasia Bara Baje, S. STP., M. Si Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) meminta para orang tua untuk melakukan kontrol terhadap anak-anak.
“Agar kasus penyiraman yang menimpa Meysa ini tidak terulang lagi kepada anak Lembata lainnya, mari kita sama-sama mengawasi dan mengontrol pergaulan anak kita,” Ucap Kadis P2PA Lembata saat ditemui media ini di ruang kerjanya. Rabu (16/10/2024).
Maria mengatakan bahwa kejadian ini memiliki dampak yang luas dan secara tim kami sudah bergerak mencari tahu lebih dalam tentang pelaku dan bagaimana perilaku dan kehidupannya.
“Kami secara tim sudah membesuk Meysa di RSUD dan ketika itu kami juga sempat ketemu pelaku dan Gelagatnya berbeda,” Kata Maria.
Dari penjelasan dokter spesialis mata yang menangani Meysa bahwa cairan keras yang digunakan pelaku Charles Arif itu sudah merembes jauh ke dalam karena itu, pihak mediasi akan berusaha maksimal untuk membantu.
“Kata dokter kerusakan sudah ada dan itu akan membangun penglihatan MW” ujar In Wangge panggilan akrab ibu kadis mengulang diskusi dirinya dengan dokter mata,” lanjut alumni STPDN ini
Kadis P2PA Lembata ini mengatakan jauh sebelumnya pihaknya secara Lembaga sudah lakukan penguatan lembaga perlindungan anak dan perempuan di desa/kelurahan dan untuk kelurahan sudah dibentuk semua.
“Kami membentuk kelurahan ramah perempuan peduli anak yang bekerja sama dengan dengan PLAN dan kita bentuk forum partisipasi perempuan dan anak (Puspa)” ujar Maria
Sementara terkait Meysa, Maria mengatakan sudah sudah berkoordinasi dengan Provinsi untuk membangun komunikasi ke pusat di Kementrian guna mencari solusi membantu pengobatan Meysa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Lembata ini meminta para orang tua untuk ikut berperan aktif dalam mengawasi pergaulan anak-anak.
“Kejadian penyiraman air keras yang dilakukan kepada Meysa ini memang sangat kita sesali karenanya saya ingatkan kepada semua orang tua dan masyarakat Lembata untuk selalu menjaga anak kalau keluar hendaklah selalu ada izin, anak mesti harus dikontrol termasuk kontrol penggunaan ponsel genggam (HP).” Tuntas Maria