AKSARANEWS.NET, LEMBATA – Gunung Api Ili Lewotolok memiliki ketinggian 1423 mdpl yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur terus mengalami erupsi.
Yeremias Kristianto Pugel, KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok melaporkan bahwa telah terjadi 69 kali letusan dengan tinggi 200-500 m dan warna asap putih dan kelabu, Letusan disertai lontaran lava pijar, dan dentuman/gemuruh lemah hingga sedang. Minggu, (24/09/2023).
Cuaca cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 21-32 °C.
Visual Gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 25-500 m di atas puncak kawah.
Sampai dengan saat laporan ini diterima tingkat aktivitas G. Ili Lewotolok berada di Level II (Waspada)
Pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) direkomendasikan:
- Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
- Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
- Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok