AKSARANEWS.NET, LEMBATA – Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Fatayat NU Kabupaten Lembata melakukan inovasi pada bidang pangan dengan mengolah daun kelor dan ikan tuna menjadi makanan, jajanan serta oleh-oleh khas Lembata.
“Dengan inovasi menggunakan daun kelor, kami mencoba menciptakan produk yang diminati oleh semua orang. Salah satu produk yang kami hasilkan adalah stik kelor,” Ujar Ketua Fatayat NU Kabupaten Lembata Ny Yuni Damayanti, SE. di Kuma Resort, Kamis (22/6/23).

Ny Yuni menjelaskan alasan memilih daun kelor karena banyak manfaat luar biasa bagi kesehatan tubuh dan juga dapat mendukung program pemerintah untuk mencegah stunting di Provinsi NTT dan Kabupaten Lembata.
“Kelompok TKM ini tidak hanya memproduksi stik kelor, tetapi juga berbagai olahan makanan lainnya yang memanfaatkan bahan pangan lokal, seperti kacang telur dengan campuran tepung kelor. Beberapa produk lainnya antara lain puding, brownis kelor, bruas kelor, dan biskuit kelor, tidak ketinggalan keripik pisang,” Tambah Ny Yuni
Produk-produk ini menggunakan bahan baku lokal tanpa ada bahan pengawet, zat pewarna dan halal untuk dikonsumsi dan menjadi oleh-oleh khas Lembata pastinya.
Buah dari ketekunan dan kegigihan kelompok TKM ini, Kementerian Nakertrans memberikan bantuan modal usaha lanjutan sebesar Rp. 15 juta untuk peningkatan produktivitas usaha.
Bantuan ini diberikan setelah mereka mendapat bantuan pertama sebesar Rp. 20 juta dan menunjukkan peningkatan usaha.
“Untuk bantuan kedua ini kita fokus di produk makanan dari ikan. Jadi kita angkat jenis ikan tuna sebagai sumber daya alam di Lembata yang banyak selain kelor, Ikan juga menjadi salah satu sumber protein bagi tumbuh kembang anak-anak Lembata, sehingga perlu dioleh menjadi produk makanan jadi yang menjadi makanan khas Lembata,” jelas mantan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata ini.
Menurut Ny Yuni, produk ini sudah diujicobakan atau sudah dilakukan testimoni.
“Alhamdulillah, masyarakat atau yang membeli produk ini rata-rata merasa puas dengan rasa abon ikan ini dan tidak kalah dengan abon-abon yang sudah beredar di luar atau di pasaran,” ungkap Ny Yuni tanpa ragu.
Meskipun demikian, Ny Yuni menyatakan bahwa masih banyak hal yang perlu ditingkatkan agar produk-produk Lembata dapat bersaing dengan oleh-oleh khas daerah lain di Indonesia.
“Untuk ke depan kualitas kemasan produk akan ditingkatkan dan cita rasa akan diperbaiki dengan mengundang instruktur-instruktur terampil dan profesional untuk meningkatkan kualitas sumber daya kelompok, ” Tambahnya
Selain itu, kami terus berusaha melengkapi perijinan selain sertifikasi halal, PIRT & BPOM.
“Saya berharap secepatnya rekomendasi produk halal dapat dikeluarkan oleh MUI sehingga aktivitas pemasarannya juga lebih ditingkatkan terutama ke luar pulau Lomblen,” Harap Ny Yuni
Ia juga memiliki impian untuk mendapatkan lokasi baru tempat produksi mereka sebagai sebuah rumah produksi yang permanen.
“Untuk mewujudkan hal ini, kami berharap adanya bantuan dari Pemerintah Daerah guna menyediakan fasilitas produksi yang lebih baik dan memadai,” Kata Ny Yuni penuh harap
Dengan adanya rumah dan fasilitas produksi dalam upaya mengembangkan usaha mereka, TKM Fatayat NU Lembata juga berencana untuk meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.
“Kami akan melakukan perbaikan pada kemasan produk yang ramah lingkungan agar lebih menarik dan berkualitas tinggi. Selain itu, kami juga berkomitmen untuk terus istiqomah dalam menjalankan usaha ini.” Tuntas Ny Yuni Damayanti. Azis