LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) untuk selanjutnya disebut sebagai Plan Indonesia mendukung Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa dalam pemenuhan pilar-pilar STBM.
Seperti dilakukan di Desa Leuwayan, kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata. Plan Indonesia melakukan beberapa intervensi seperti perbaikan jaringan Perpipaan sepanjang 1.050 meter dan 36 Kran, Pembangunan Jaringan perpipaan baru 1.050 meter, 25 kran, intervensi SDM pembentukan BPSPAM dan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Jaringan Air Bersih yang berkelanjutan di desa leuwayan.
Pembangunan sarana air bersih di desa leuwayan merupakan hasil dari kampanye lari amal Jelajah Timur I pada tahun 2021 di Lembata yang diinisiasi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia).
Kepala desa Leuwayan Emanuel Ledo, mengungkapkan, dulu ada pipa air dari mata air Wai lain yang masuk di desa ini tetapi airnya tidak ada.
“Waktu itu ada pipa tapi tidak ada air, setelah Pemerintah Desa Leuwayan bersama Plan Indonesia melakukan survei dan Plan biayai untuk mengganti pipa jaringan,” kata Kades Leuwayan kepada Media ini di rumahnya, Rabu, 12 November 2025.
Emanuel sempat kebingungan awalnya mencari uang dimana untuk air, karena pada saat itu dirinya baru saja dilantik menjadi kepala desa.
“Karena masih awal jadi kepala desa, saya bingung harus mencari uang dimana. Saya ke Plan dan mempresentasikan semua kendala dan saat itu ada enam desa dan syukurnya Desa Leuwayan dapat pertama,” Tutur Emanuel.
Dulu itu sebelum Plan masuk, lanjutnya, masyarakat pasrah dengan air. Semua lari ke sumur. Mereka kadang membeli air 1 drom 200 liter dengan harga 100 ribu. Namun kita masyarakat dapat mengakses air dengar mudah karena bantuan dari Plan
Kades Leuwayan ini mengatakan bahwa 360 Kepala Keluarga (KK) di desanya mendapat pembagian lima rumah satu tugu kran air.
Waktu yang bersamaan, salah seroang warga desa Leuwayan, Sofia Tuto mengatakan secara pribadi bahwa dirinya merasa senang dan bahagia akan kehadiran PLAN. Karena sebelumnya dirinya dan masyarakat sangat kesulitan air.

Mama Tuto masyarakat desa Leuwayan menerangkan sebelum kehadiran Plan di desa Leuwayan masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan air.
“Dulu kami sangat kesusahan, karena harus naik turun ke sumur yang ada di pantai untuk mengambil air, pagi – sore harus menimbah air untuk keperluan sehari-hari,” Kata Tuto
Ia menambahkan, sekarang kami sudah senang, kami tidak turun ambil air lagi. Kami bisa pakai masak, mandi dan bisa sampai cuci dan menghemat waktu untuk melakukan pekerjaan lain, Terimakasih PLAN.

















