LARANTUKA, AKSARANEWS.NET – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan komitmennya dalam perlindungan pekerja migran dan penguatan sistem keamanan desa melalui program Sistem Keamanan Migrasi Desa (Siskamdes).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Ramon Mandiri Piran, dalam forum Rapat Koordinasi Keselarasan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Desa yang digelar di Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Selasa (16/9/2025).
Siskamdes ini masuk dalam 20 program strategis pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Antonius Doni Dihen dan Wakil Bupati Ignasius Boli Uran.
Dari 20 program tersebut, dua di antaranya adalah BLK dan Bayang Malaysia, serta Siskamdes dan Total Migrasi Aman. Dalam kesempatan ini, Ramon menekankan pentingnya Siskamdes dan Total Migrasi Aman.
Menurutnya, pembentukan Siskamdes memiliki dasar hukum yang kuat, mulai dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Daerah (Perda), hingga Peraturan Bupati (Perbup).
Dasar hukum terbaru, telah diterbitkan Perbup No 14 Tahun 2025 tentang Tata Cara Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Flores Timur.
“Siskamdes itu adalah sebuah sistem yang terpadu yang dirancang untuk mengelola dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat desa, khususnya dalam konteks perpindahan penduduk, baik yang masuk maupun keluar desa, serta menangani dampak dan risiko yang timbul dari migrasi untuk menciptakan lingkungan aman dan nyaman,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ramon juga menyoroti lemahnya sistem pengawasan terkait mobilitas penduduk di desa-desa selama ini.
“Bapa desa mereka juga pasti orang yang mau pergi merantau juga kadang-kadang tidak tahu, masyarakat yang masuk tinggal di dalam desa kadang-kadang kita juga tidak tahu. Jadi mungkin melalui sistem ini, semuanya bisa terkontrol secara baik,” ujar dia.
Untuk implementasi awal, Pemda akan meluncurkan Siskamdes di dua desa binaan migrasi, yaitu Desa Riangkemie, Kecamatan Ilemandiri dan Desa Helanlangowuyo, Kecamatan Ileboleng, pada tahun 2025.
Selanjutnya, pada tahun 2026, direncanakan untuk 50 desa, dengan syarat setiap desa harus memiliki Peraturan Desa (Perdes) tentang perlindungan pekerja migran.
“Saya himbau kepada bapak-bapak desa dan para ketua BPD, di tahun 2026 ini kalau boleh dianggarkan juga untuk Perdes berkaitan dengan Siskamdes ini. Supaya pada gilirannya melalui SK Pak Bupati, penetapan 50 desa itu, bapak-ibu sudah bisa mulai dengan pelaksanaan sistem keamanan desa,” tegasnya.
Selain Siskamdes, Ramon juga menyampaikan perkembangan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Program ini menyasar 7.402 orang masyarakat miskin ekstrem di Flores Timur.
“Para kepala desa pasti mendapat surat dari kami dan juga dari Bank NTT, tentang pembagian kartu BPJS Ketenagakerjaan dan buku tabungan. Itu adalah program jaminan sosial ketenagakerjaan dari provinsi,” kata dia.
Program ini menjamin peserta selama enam bulan, dari Juli hingga Desember 2025. “Jadi pada rentang waktu dari bulan Juli sampai Desember itu ada yang mengalami kecelakaan kerja, ada yang mengalami kematian, maka itu akan dijamin BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Ramon juga menjelaskan terkait buku tabungan dengan saldo nol. “Itu berarti saldo itu akan bertambah jika mengalami jaminan kerja, ada yang mendapat kecelakaan dan kematian itu maka ahli warisnya akan mengklaim itu, dan pasti dana itu akan masuk di buku rekening yang bapa-ibu dapatkan,” imbuh dia.
Terakhir, Ramon menyinggung program prioritas Bupati dan Wakil Bupati dalam program 100 hari kerja terkait pemagangan ke Jepang melalui kerja sama dengan LPK Sekai Hikari yang berpusat di Bekasi Timur.
Ia mengatakan, dari 25 orang peserta magang yang dikirim pertama, 5 orang sudah dinyatakan lulus dan baru beberapa hari sudah berkontrak dengan pihak Jepang. Mereka akan magang selama 3 tahun.
Gaji peserta magang berkisar antara Rp19 juta hingga Rp25 juta per bulan. “Itu untuk magang, bapak-ibu sekalian. Kalau pekerja beda lagi,” imbuh Ramon.
Ia berharap peluang ini bisa dimanfaatkan oleh generasi muda Flores Timur. “Mudah-mudahan di perubahan anggaran ini kita tambah lagi 25 orang. Kemudian tahun depan rencananya tambah 100 lagi untuk pemagangan,” kata dia. .
“Maka informasi ini menjadi penting untuk bapak-ibu sekalian. Kalau ada informasi berkaitan dengan pengumuman perekrutan dan sebagainya, kami harapkan supaya bapak-ibu juga bisa mengutus anak-anak kita untuk bisa mengikuti kegiatan pemagangan ini,” pungkasnya. (Tino Watowuan)