LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Pembangunan infrastruktur desa merupakan salah satu prioritas utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan perdesaan.
Akses terhadap sumber daya air bersih dan layak konsumsi merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Program pembangunan sumur bor di Desa Lamau, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata.
Ketersediaan air bersih sangat penting bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari menyediakan kebutuhan rumah tangga, sanitasi, pertanian, hingga kegiatan ekonomi produktif lainnya. Sumur bor dapat menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam menyediakan sumber air bersih, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan pipa air bersih.
Semoga dengan adanya program pembangunan sumur bor ini, dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa Lamau.
Muslimin Bala, kepala Desa Lamau, Ile Ape timur, kepada media Aksaranews.net saat ditemui di kantor desa Lamau pada Selasa, 11 November 2025 mengatakan di desanya sudah ada sumur bor namun sudah 24 tahun mangkrak.
“Sumur bor yang pertama kali itu di desa Lamau ini kurang lebih sudah 25 tahun lalu, waktu kita masih bergabung dengan Flores Timur kemudian dalam perjalanan itu tidak sempat terurus masih pakai kondisi manual waktu itu maka dia mangkrak kurang lebih 24 tahun,” Ujar Muslimin.
Muslimin menambahkan bahwa tahun kemarin Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melakukan perbaikan untuk sumur bor yang ada ini.
Hadirnya Plan Indonesia ini menjawab keresahan masyarakat desa akan akses air bersih
“Setelah mendapat intervensi dari Plan masyarakat dengan mudah mengakses air untuk kegunaan sehari-hari” Kata Muslimin
“Sekarang Desa Lamau sudah menginstalasi 50 titik, sementara jumlah rumah tangga yang ada di desa Lamau itu ada 99 rumah tangga tambah dengan 10 fasilitas umum, sisa 49 rumah tangga yang belum terinstalasi termasuk dengan 10 fasilitas umum seperti kantor Camat, SMA, SD dan juga Puskesmas,” Terang Muslimin
Lanjut Muslimin mengatakan, Tahun 2019 itu ada bor sumur dari program Proyek Pengembangan Air Tanah (P2AT) Provinsi Nusa Tenggara Timur, awalnya berjalan dengan baik dan lancar kemudian dalam perjalanan rusak.
“Satu tahun lalu itu rusak, kita melakukan perbaikan dan harus konsultasi ke pihak P2AT Provinsi. Namun, saya sudah konsultasi dua sampai tiga kali tapi responnya kurang kemudian juga transportasi kita harus ke Kupang, itu menjadi kendala,” Ujar Kepala Desa Lamau
Karena memikirkan masyarakat Lamau Kepala Desa ini melakukan pertemuan dengan Plan Indonesia dan mendapat respon baik dan pihak Plan menyiapkan dinamo, meteran Listrik serta aksesoris pendukung lainnya termasuk fiber penampung air 5.000 liter.
Muslimin mengatakan dari intervensi Plan ini, sumur bor yang mangkrak selama 24 tahun itu bisa kembali digunakan.
“Rencana kita dengan pihak Plan melakukan pengembangan holtikultura itu dan lokasinya saya sudah siapkan semua ada lokasi warga punya dan mereka juga siap partisipasi untuk melakukan pengembangan untuk kebutuhan mereka dan juga mereka siap bekerja untuk penyangga makanan bergizi itu,” Terang Muslimin
Dampak dari intervensi ini sangat luar biasa, tambah Muslimin, yang pertama itu Lemau bisa subur yang kedua di faktor ekonomi itu masyarakat bisa fungsikan pekarangan rumah untuk tanam-tanam sayur holtikultura ditambah juga dengan mangga dan pepaya.

Maria Goreti Tuto (54), salah satu warga mengatakan sebelum ada sumur Bor kami hanya pakai sumur gali dengan jalan kaki sekitar 5/10 menit untuk kebutuhan mandi, masak dan cuci.
“Setelah ada sumur bor yang diintervensi PLAN, akses semakin dekat dengan rumah. Sekarang kami sangat terbantu dengan adanya sumur bor dari intervensi PLAN karena tidak harus menimba lagi dan menghemat waktu untuk melakukan kegiatan lain,” Ucap mama Maria
“Saya Ucapkan terimakasih kepada PLAN karena sudah membantu kami.” Tuntas mama Maria



















