LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa menghadiri acara peletakan batu pertama gedung Sekolah Dasar Negeri Ceria Bakti Toleransi Waisesa di Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata, Kamis (23/03/23).
Turut hadir dalam acara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata Ansel Bahi, Kepala OPD Kabupaten Lembata, Camat Ile Ape, Kepala Desa Tanjung Batu serta masyarakat yang ikut menyaksikan rangkaian acara Peletakan Batu Pertama Gedung Sekolah Ceria Bakti Toleransi Waisesa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata Anselmus Asan Ola, ucapan terimakasih karena berkat pertemuan dan komunikasi singkat dengan Yayasan Cakra Abhipraya Responsif pasca erupsi dan banjir bandang 2022 lalu sekolah ini bisa didirikan.
Lanjut Ansel, ini tidak mungkin akan terlaksana apabila kita hanya mengandalkan APBD.
“Maka dari itu, mari kita semua memberikan dukungan terhadap pembangunan sekolah ini “, ajak Ansel
Penjabat Bupati, Marsianus Jawa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yayasan Cakra Abhipraya Responsif.
“Saya dan seluruh masyarakat Lembata mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Cakra, kami tidak bisa memberikan apa-apa tapi do’a kami selalu menyertai anda”, ucap Marsianus.
“Kami berharap yayasan ini tetap berbuat sesuatu, berikhtiar bagi bangsa khususnya Lewotana tercinta,” Harap Marsianus.
Penjabat Bupati meminta semua warga masyarakat Lembata agar terus mendoakan Yayasan ini agar tetap eksis, karena menurutnya tidak mudah untuk mendapatkan anak-anak muda yang punya perhatian besar bagi daerah kita.
“Doakanlah adik-adik kita, anak-anak kita ini supaya karya mereka tak henti-hentinya berguna bagi anak bangsa ini,” Ajak Marsianus.
Ia minta Dinas PU dan Dinas Perijinan untuk koordinasi, kolaborasi agar segera mengurus IMB (Ijin Mendirikan Bangunan). karena hal itu terkait dengan persyaratan pengajuan dana.
Marsianus meminta Dinas Pendidikan agar mulai dari sekarang sudah mulai mengatur penempatan guru dan lain sebagainya, sehingga ketika selesai pembangunan guru semua sudah siap dan jangan sampai saatnya nanti kita masih ribut lagi masalah guru dari mana, ambil dari mana, keluar dari mana, itu tidak boleh, harus dari sekarang.
Putro Anugerahlindu Ketua Yayasan Cakra kepada aksaranews.net menyampaikan bahwa terkait biaya masih dalam perhitungan karena mengalami perubahan.
“Kita masih menunggu perubahan karena awalnya kita bekerja sama dengan kontraktor dari Jakarta dan sekarang kita bekerja sama dengan kontraktor lokal untuk menentukan RAB-nya, tapi dipastikan ini tetap berjalan di bulan Maret,” Ucap Putro.
“Disini akan kita bangun enam ruangan kelas, satu ruangan guru dan enam kamar mandi. Untuk semua fasilitas sudah dilengkapi semua,” Terang Putro.
Direncanakan penyelesaian akhir proyek ini akan memakan waktu kurang lebih lima bulan.