LEMBATA, AKSARANEWS. NET – Yayasan Kesehatan Untuk Semua (YKS) Lembata menggelar Dialog Bersama, Pasangan Calon Bupati Wakil Bupati, untuk melihat Visi Misi dan Program Kerja terkait tata kelola migrasi aman dan berbiaya ringan, sesuai mandat Undang-undang nomor 18 tahun 2017′.
Kegiatan yang diselenggarakan di aula hotel Annisa Lewoleba pada Kamis 24 Oktober 2024 ini dihadiri lima Paslon Bupati dan Wakil Bupati Lembata serta sejumlah pegiat organisasi sosial kemasyarakatan serta komunitas eks buruh migran di 12 desa di Lembata.
Lima paslon tersebut yakni Paslon Nomor Urut 1, Lembata Jaya (Jimi Sunur-Lukas Witak), paslon nomor urut 2 TolGas (Tomas Ola-Gans Huar Noning), Paslon Nomor urut 3 7 Maret 99 (Vian Burin-Poce Ruing), paslon nomor Urut 4 Tunas (Kanis Tuaq- Muhamad Nasir Laode) dan Paslon nomor urut 5 Manis (Marsianus Jawa-Paskalis Witak).
Direktur YKS, Mansetus Balawala menjelaskan, sejak 2014, YKS bekerja dalam isu buruh migran. Tahun 2002, mengerjakan isu kesehatan di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
“Ada beberapa hal menjadi capaian berkaitan penanganan buruh migran di Lembata. YKS bersama mitranya berhasil meningkatkan layanan buruh migran dengan mendorong layanan keimigrasian di Kabupaten Lembata. YKS juga telah berhasil mendorong Peraturan daerah (perda) inisiatif tentang buruh migran, yakni Perda nomor 20 tahun 2015 juga Perbup nomor 3 tahun 2017,” Terang Mansetus
Perda itu mandatkan pemda membangun BLK. Selain itu, YKS berhasil membantuk 12 desa peduli buruh migran, dan sudah punya Perdes Buruh migran (Desbumi).
Desbumi merupakan inisiatif lokal guna memproteksi buruh migran pada tahap pra kerja, selama kerja dan pasca kerja di luar Negeri, Layanan pengaduan dan penyelesaian kasus, layanan informasi migrasi aman serta Layanan konseling bagi buruh migran.
Manurut Direktur YKS, Kepemimpinan terus berganti, tetapi mandat Perda itu seolah diabaikan oleh Pemda Lembata.
“Dialog paslon ini bertujuan menjadikan buruh migran sebagai isu seksi dalam pemerintah lima tahun mendatang. Siapapun memimpin, bolehlah memperhatikan pekerja migran, sebab ia terbukti menjadi Penggerak ekonomi rumah tangga, meningkatkan remitansi serta mendorong peningkatan ekonomi,” ujar Mansetus.
Uniknya, pada dialog ini semua paslon tidak hadir memenuhi undangan, hanya mengutus tim untuk menjadi pembicara.
Paslon nomor urut 1 dari Lembata Jaya, Jimi Sunur sempat menghadiri hanya karena ada keperluan terkait kampanye maka beliau izin meninggalkan kegiatan.
Berbeda dari paslon lain, Paslon nomor urut 4 Tunas hadir dan berdialog kepada para tamu undangan sampai dengan selesai.
Dalam dialog ini, calon Bupati Lembata Kanisisu Tual mengatakan Tunas bertekat memulangkan seluruh Buruh migran dari luar negeri untuk bekerja di Lembata. Sebab paket Tunas akan menggarap sektor riil yang diprediksi menyerap ribuan tenaga kerja.
Kanisius Tuaq, menjelaskan, fokus perhatian paket ini pada NTT : Nelayan, Tani, Ternak.
Mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lembata itu menjelaskan, potensi lahan tidur yang sangat luas akan menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja.
“ada sekitar 50 ribu Ha lahan tidur yang manjadi sasaran yang akan digarap Paket Tunas. Kami ini paket komplit, wakil saya pengusaha, saya birokrat dan pekerja, satu urusan di hulu, darat satu urusan pasar. Program kami Nelayan Tani Ternak; omong nelayan wakil saya jagonya. Tani dan Ternak, Saya orangnya,” ujar Calin Bupati paket Tunas, Kanisius Tuaq.
Menurutnya, program pemanfaatan ribuan lahan tidur ditambah hilirisasi hasil pertanian mampu menyerap ribuan tenaga kerja.
“Kita akan panggil pulang semua pekerja migran dari luar negeri untuk bekerja di sektor riil yang akan kita garap,” ujar Kanisius Tuaq.
Sementara itu, paslon nomor urut 6, SALAM (Simeon Lake Odel-Marsianus Sada Uak) tidak hadir dalam dialog Paslon yang digagas Yayasan Kesehatan Untuk Semua (YKS).