LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Untuk kesekian kalinya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Lembata menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif. Kali ini terjadi di Desa Meluwiting 1, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Sabtu (14/09).
Kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan ini, dibuka oleh Anggota Bawaslu Lembata Muhammad Rifai (Kordiv HP2M) yang dihadiri Kepala Desa beserta Aparat Desa, Ketua dan Anggota Panwaslu Omesuri, PPS Desa Meluwiting 1, Pengawas Desa Meluwiting 1, Tokoh Agama, Masyarakat dan stakeholder lainnya.
Muhammad Rifai menyampaikan betapa pentingnya pengawasan partisipatif terhadap keseluruhan tahapan Pemilu/Pemilihan yang dilakukan oleh masyarakat.
Sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 7 tahun 2017 dan Perbawaslu Nomor 2 Tahun 2023, masyarakat adalah elemen penting dalam keseluruhan penyelenggaraan tahapan Pemilu/Pemilihan.
Ia menegaskan bahwa, pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu/Pemilihan tidak lain bertujuan meminimalisir atau mencegah terjadinya pelanggaran, memastikan Pemilu/Pemilihan berjalan sesuai jadwal dan tahapan.
Dan yang paling penting, kata Rifai pengawasan partisipatif menjadi bagian dari edukasi atau pendidikan politik bagi warga masyarakat.
“Bawaslu punya SDM yang terbatas. Partisipasi masyarakat secara aktif dalam melakukan pengawasan merupakan tanggungjawab moril sekaligus hukum bagi terselenggaranya Pemilu/Pemilihan yang berkualitas”, ujarnya.
Sementara Kepala Desa Meluwiting 1, Muhamad Ali dengan tegas mengatakan bahwa dirinya berkomitmen akan sesegera mungkin membentuk forum warga yang beranggotakan semua stakeholder guna melakukan pengawasan partisipatif.
“Kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk kami. Selain sebagai edukasi politik juga adalah menciptakan kesadaran bahwa Pemilu/Pemilihan harus diawasi oleh masyarakat sendiri. Tidak ada orang yang lain merubah kita. Hanya kita sendiri dapat merubah. Insya Allah, forum warga desa Meluwiting 1 akan segera dibentuk setelah kegiatan ini”, kata Ali.
Untuk diketahui, kegiatan sosialisasi yang dilanjutkan dengan diskusi berjalan alot. Peserta lain menyambut semangat inisiasi pembentukan forum warga ini. Tentunya melalui kearifan-kearifan lokal forum yang segera dibentuk ini akan menjadi media komunikasi pengawasan dan terwujudnya edukasi pendidikan politik. (AA/HBL)