LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Dijanjikan menangkan paket pekerjaan proyek, kontraktor di Kabupaten Lembata kena prank oleh Oknum anggota ULP Lembata.
Hal ini disampaikan salah satu kontraktor Lokal di Lembata yang enggan disebutkan namanya kepada media ini saat ditemui di rumahnya. Jumat (26/07/2024).
Kontraktor ini mengatakan bahwa dirinya dijanjikan dapat satu paket proyek yang dilelang namun dirinya merasa di prank oleh oknum anggota ULP Lembata
“Saya dijanjikan untuk dapat satu paket proyek yang dilelang namun, ternyata saya kena prank,” Ucap kontraktor tersebut dengan nada kecewa
Lanjut ia mengatakan bahwa semua paket ia masukan penawaran tidak satupun yang saya menang.
“Hampir semua paket saya masukan penawaran namun tidak satupun yang menang, saya curiga ini hanya cara oknum ULP dapatkan keuntungan pribadi,” Kata kontraktor
Ia juga meminta agar Pemerintah memberikan perhatian kepada mereka penyedia lokal di Lembata
“Kalau boleh pekerjaan di bawah dua miliar sesuai kemampuan kami, itu kami diberikan kesempatan. Hal ini agar terjadi pemerataan,” Harapnya
Dilansir dari Media Indonesiasurya bahwa Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapobali dikonfirmasi atas dugaan penipuan dilakukan oleh pihak ULP mengatakan dirinya tidak mengetahui adanya masalah atau kejadian tersebut.
Ketua ULP, Yohanes Brekcmans Nani saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa tidak benar kalau kami di ULP menipu kontraktor.
“Banyak kontraktor yang ketika paket sudah tayang mereka ketemu Kabag untuk menyampaikan niat mereka ikut tender paket tersebut. Dan ketika itu, saya pasti memberi dukungan kepada mereka untuk ikut lelang paket yang mereka maksud karena saya tidak bisa mencegah atau melarang mereka ikut tender paket itu,” Jelas Yohanes
Yohanes mengatakan siapa saja boleh ikut tender proyek yang ada, karena semua punya hak
“Ketika mereka datang saya selalu sampaikan, silakan ikut lelang tapi harus lengkapi dokumen dan persyaratan secara baik,” Kata Yohanes
Lanjutnya, banyak kontraktor ketemu kami, mereka berpikir saya punya kuasa besar, itu tidak benar karena kewajiban saya hanya mengangkat Pokja, nah selanjutnya Tangungjawab pemenang lelang ada di tangan pokja.
Menurut penjelasan Yohanes, evaluasi dan banyak hal terkait lelang proyek itu ada di Pokja.
“Sehingga setelah semua rampung Pokja laporkan ke saya soal hasil evaluasi mereka dan yang patut diingat bahwa konsekuensi dari apa yang kami buat ini berdampak hukum karena itulah kami akan sangat berhati-hati dalam menentukan pemenang lelang,” Terang Yohanes
Lebih jauh kepala ULP menjelaskan, semua kontraktor yang ketemu atau menelpon dirinya berharap mereka bisa menang, tapi ia tetap pada jawaban yang sama, semua berproses, dan selalu ada evaluasi karena kami tidak mau berkolusi untuk menghancurkan diri dan karir kami hanya karena paket proyek tegas.
Soal kalah dan menang dalam penawaran itu hal biasa menurutnya, karena semua ada catatan di Pokja. Jika kemudian ada yang keberatan atas catatan evaluasi Pokja, ada ruang sanggah, malah kesempatan untuk sanggah diberikan dua kali untuk satu paket yang di lelang.
Yohanes menegaskan bahwa jawaban memberikan dukungan kepada kontraktor untuk ikut lelang bukanlah sebuah janji.
“Menurut saya jawaban memberikan dukungan kepada kontraktor untuk ikut lelang bukanlah sebuah janji, karena memang itulah jawaban yang layak kami berikan kepada mereka.” Tuntas Yohanes (AN/SL).