LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali secara resmi melaunching Logo dan Tema HUT ke – 25 Otonomi Daerah Kabupaten Lembata yang dilaksanakan di Taman Kota Lewoleba. Senin (22/07/2024).
Tampak dihadiri oleh Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Lembata, Forkompinda Kabupaten Lembata, Mantan Wakil Bupati Lembata Periode 2006/2011, Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan OPD dan Camat serta tamu undangan lainnya.
Paskalis mengatakan Tahun ini adalah tahun yang sangat special dan istimewah bagi kita. Karena, pada bulan Oktober nanti kita akan merayakan Hari Jadi ke-25 Kabupaten Lembata. Dua puluh lima tahun sudah kita berdiri sebagai daerah otonom.
’’Harus ada semarak yang berbeda dari perayaan-perayaan sebelumnya. Kita patut bersyukur karena dengan Otonomi Daerah kita bisa sampai pada posisi kita masing-masing saat ini. Karena itu di moment HUT Perak ini saya minta agar kita memberikan ucapan terima kasih kepada leu auq-lewotana Lembata,’’ kata Paskalis
Hari ini kita melaunching Tema dan Logo HUT ke-25 Otonomi Daerah Kabupaten Lembata. “Taan Tou Lembata Maju Berkelanjutan” adalah ajakan bagi kita semua untuk memperkokoh solidaritas dan kebersamaan dalam semangat persatuan dan kesatuan membangun leu auq-lewotana Lembata.
“Taan Tou adalah kearifan lokal yang diberikan leluhur kepada kita sebagai roh dan jiwa yang mengikat emosional kita, yang mampu menerima perbedaan dalam semua dimensi kehidupan dan pembangunan di daerah kita ini. Oleh karena itu sudah saatnya masing-masing kita harus mengambil inisiatif, peran dan tanggung jawab sesuai profesi kita masing-masing,” kata Paskalis
Lanjutnya, Kita harus terus menjaga kondusifitas Pembangunan Daerah, tinggalkan prilaku emosional yang cenderung menghambat pembangunan daerah, karena inovasi sebaik apapun tidak mungkin terwujud tanpa ekosistem politik dan budaya yang kondusif.
Diakhir sambutannya, Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali meminta semua hadirin untuk merenungi sepenggal Pidato dari Bapak Petrus Gute Betekeneng dan Bapak Mas Abdul Salam Sarabiti pada Rapat Akbar 7 Maret 1954 di Hadakewa
“Rakyat Lomblen harus bersatu, karena rakyat Lomblen adalah satu, mendiami satu pulau yang dikelilingi oleh laut dari dahulunya adalah satu, sehingga TERKUTUKLAH orang yang menyebabkan keretakan, perpecahan bagi persatuan yang sudah kita sepakati bersama ini. Kita harus hormat menghormati, harga menghargai, kasih mengasihi, hidup bersaudara dalam damai untuk diwariskan kepada anak cucu kita, generasi penerus kita, bukan perpecahan dan kekacauan, karena Injil dan Al Qur’an mengajar kita saling mengasihi dan hidup bersaudara antara sesama sebagai anak Tuhan”.