Aksaranews.net, Lembata – Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-77 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2023 mendatang Polres Lembata akan menanam 1.000 terumbu karang.
Kapolres Lembata AKBP Dr. Josephine Vivick Tjangkung, S.Sos., M.I.Kom. kepada awak media saat ngobrol santai di Lobi Polres Lembata, Rabu. 31 Mei 2023 sore mengatakan inisiatif penanaman 1.000 terumbu karang ini dikarenakan banyaknya laporan serta keluhan dari masyarakat dan para nelayan tentang bom ikan.
“Karena banyaknya keluhan itu kami berinisiatif ingin memberikan yang terbaik kepada Lembata ini dengan menanam 1.000 terumbu karang,” Kata Vivick
Kami akan mengundang lapisan pemerintah Swasta, Pendidikan juga komunitas untuk hadir melakukan penanaman terumbu karang dengan kita bersama-sama mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman terumbu karang ini.
Kegiatan ini akan berpusat di laut, pesisir pantai Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan.
Pemilihan lokasi di Desa Waijarang ini, menurut hasil survei dari pihak kepolisian adalah salah satu tempat yang sangat cocok untuk tumbuh kembangnya terumbu karang, karena didukung dengan keadaan arus air yang cocok untuk perkembangannya.
Terumbu karang itu sendiri merupakan ekosistem laut yang terbentuk oleh biota laut penghasil kapur, khususnya jenis karang batu dan alga berkapur, bersama biota lain yang hidup di dasar laut
Dia berharap, dengan aksi massal 1.000 terumbu karang untuk menyelamatkan biota laut ini, ke depannya akan berdampak besar pada ekosistem yang ada di teluk Lewoleba, yang tentunya butuh pengawasan ekstra semua kita dari tangan-tangan jahil yang hanya merusak terumbu karang dan biota laut di dalamnya.
Tak cuma itu saja, Vivick Tjangkung juga menjelaskan ada kegiatan lain yang akan dilaksanakan pada 30 Juni 2023. Kegiatan itu berupa kerja bakti membersihkan bibir pantai dari tumpukan sampah.
Kerja bakti yang dilakukan secara massal di sepanjang bibir pantai pulau Lomblen ini, diikuti oleh seluruh komponen masyarakat.
Polres Lembata juga berencana akan melombakan spot-spot wisata indah yang ada di 144 desa di Lembata.
Perlombaan spot wisata ini selain mempromosikan potensi wisata di Lembata, polres juga akan menjadikan moment ini untuk melakukan edukasi hukum di tempat-tempat wisata tersebut terkait perilaku seks bebas dan dampaknya bagi kalangan anak-anak remaja dibawah umur.
Edukasi hukum ini, menurut Vivick, akan dilakukan dengan menggunakan tulisan atau banner ditempat-tempat yang disinyalir berpotensi bisa dijadikan tempat maksiat.
Bagi yang berminat mengikuti ajang lomba spot wisata, bisa mendaftarkan diri di polres Lembata. Ia juga rencananya akan mengundang para Camat se-Kabupaten Lembata untuk terlibat dalam ajang perlombaan spot wisata memperebutkan piala Kapolres dan hadiah-hadiah menarik lainnya.
Karena itu, wanita berdarah Lamalera ini mengharapkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak terutama dari masyarakat Lembata, agar membantu menyukseskan kegiatan yang dimaksud demi Lewotana Lembata tercinta. Azis Leyn