AKSARANEWS.NET |ILEBOLI – Kapolres Lembata, AKBP Dr. Josephien Vivick Tjangkung, S.Sos., M.Ikom, memanfaatkan moment pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan Penjabat Kepala Desa Ileboli, Lodovikus Tuwa, untuk menyapa warga setempat di kantor Desa Ileboli, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Sabtu (29/04/2023).
Vivick ketika dalam sapaan awalnya, terlebih dahulu memperkenalkan diri. Ia secara tegas menyatakan bahwa dirinya berdarah Lamalera, titisan dari opanya seorang Lamafa, juru tikam ikan paus. Jadi sangat kuat darah Lembata, ujarnya.
Ayahnya sendiri berasal dari Manggarai sementara ibunya dari Lamalera, kampung nelayan, di selatan pulau Lomblen.
Semenjak tiba di Lembata, sekitar kurang lebih 2 Minggu di bumi ikan paus, terus terang ia merasa kaget akan keindahan panorama alam pulau Lembata.
“Saya betul-betul terkesima dengan keindahan, kehebatan pulau Lembata ini,” ujar wanita berdarah Lamalera ini.
Ia pun berkomitmen mendedikasikan dirinya untuk Lembata. Ditangannya wajah polisi Lembata harus berubah. “Polisi Lembata berparas humanis,” ujar Vivick.
Karena itu, langkah pertama yang ditempuhnya adalah bersih-bersih ke dalam dahulu baru setelah itu bersih-bersih ke luar.
Anggota-anggota yang dicurigai bermain BBM, sudah dipanggil menghadap, membangun komitmen bersama untuk tidak melakukan lagi.
Sekarang ini ia mulai melakukan pembersihan keluar. Salah satu langkahnya adalah penertiban antrean kendaraan BBM yang semakin terkendali.
Memang diakuinya, untuk mengurai segala problem di Lembata tidaklah semudah kita membalikkan telapak tangan kita. Butuh proses dan komitmen semua pihak, bukan hanya dari kepolisian tetapi juga semua masyarakat Lembata. Apalagi pihak kepolisian dihadapkan dengan keterbatasan personil di lapangan dan kekurangan armada pendukung lainnya, seperti kendaraan operasional.
Menghadapi gawean pemilu oleh penyelenggara KPU dan juga keterbatasan personil polisi dengan wilayah seluas Lembata, mantan artis ini mengharapkan kerjasama dan dukungan kemitraan, baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan ataupun di tingkat desa.
Kepada Lodovikus Tuwa, Penjabat Kepala Desa Ileboli terlantik dan juga Camat Nagawutung, Vivick Tjangkung menitipkan pesan khusus kepada masyarakat bahwa polisi tidak bisa bekerja sendiri.
Polisi membutuhkan uluran tangan yang kuat dari semua masyarakat Lembata.
Mengingat jumlah personil polisi di Lembata saat ini hanya 280 orang. Di Polres sendiri personilnya 130 orang, sisanya tersebar di 9 kecamatan di Lembata, yakni di polsek-polsek.
Di polsek-polsek itu pun, menurut pentolan tim penyergap Ratu Ekstasi Zarima Mirafsur, bahwa personilnya tidak mencakup 144 desa di Lembata.
Kepolisian menurutnya mengalami kekurangan personil dan juga yang tak kalah penting adalah kendaraan operasional baik darat maupun laut.
Hal-hal inilah yang turut menjadi andil dalam kerja-kerja polisi di Lembata.
Karena itu, ia sekali lagi memberi penekanan poin penting kepada Kades Ileboli terlantik, Camat Nagawutung, dan seluruh masyarakat Lembata terhadap permasalahan Kamtibmas.
“Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Polisi membutuhkan uluran tangan yang kuat dari semua masyarakat yang ada di Lembata ini,” tegas Kapolres Lembata.
Ia jujur mengakui bahwa Bhabinkamtibmas di Polsek Nagawutung hanya tiga personil, sementara wilayah yang harus dilayani mencakup 12 desa. Inilah kendala kita bersama.
“Bisa bapa bayangkan, sudah situasinya begini, kondisinya begini, Bhabin-nya cuma tiga. Kendaraan yang diberikan kepada kami itu setengahnya rusak semuanya. Baik roda empat, roda dua, termasuk 4 sepeda yang dikasih,” jelas orang nomor satu di Polres Lembata ini.
Karena itu, Vivick berharap ada sinergitas antara pemangku kepentingan baik di desa ataupun di kecamatan untuk bersama-sama Bhabinkamtibmas menjamin ketertiban dan keamanan di desa masing-masing.
“Kerahkan armada Bapa, bergabung dengan Bhabinkamtibmas. Karena Bhabinkamtibmas ini adalah garda terdepan dari Polri. Semua permasalahan-permasalahan yang ada di desa Bapa ini, pasti akan nyampe di Bhabinkamtibmas,” pesanan alumni angkatan ke-66 program Doktor Ilmu Komunikasi Sekolah Pascasarjana, Usahid Jakarta, kepada Penjabat Kades Ileboli terlantik dan Kepala Desa Nagawutung lainnya di hadapan Bupati Lembata.
Namun demikian, ia tetap tekankan bahwa Bhabinkamtibmas ini bukan malaikat. Ada batasan juga, sebagai manusia biasa, yang juga membutuhkan support dari semua masyarakat Bapa di sini.
Vivick pun kemudian menjelaskan kondisi desa Ileboli. Bahwa berdasarkan peta rawan Kamtibmas, Desa Ileboli termasuk yang paling ringan. Walaupun demikian, di sini terdapat kasus berat. Kasus KDRT, Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, dan juga pencurian biasa. Ini yang harus kita antisipasi, ujar mantan Kabagbinopsnal Ditbinmas Polda Metro Jaya.
Mengakhiri pesan Kamtibmas nya, Kapolres kembali tekankan kewaspadaan tinggi masyarakat terhadap kasus besar yang melibatkan jaringan mafia perdagangan orang. Bisnis besar ini sangat menguntungkan sekelompok orang tapi menghancurkan harkat dan martabat manusia.
“Kalau Bapa tidak kuat menyampaikan terus menerus kepada warga Bapa tentang kasus perdagangan orang, kedepannya desa Bapa akan lumpuh total. Karena paling banyak di Lembata ini adalah wanita, pungkas Srikandi Polri darah Lamalera ini.
Hadir saat itu, selain Bupati Lembata, Marsianus Jawa, ada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata, Yoram Enggelina Koy, Pastor pendamping, Camat Nagawutung, Kepala OPD dan juga para Kepala Desa se-Kecamatan Nagawutung. (Prokompim Setda Lembata/Leyn).