JAKARTA, AKSARANEWS.NET – Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) II tahun 2025 di Oakwood Hotel & Apartments, Taman Mini Jakarta, pada 14–16 November 2025. Kegiatan ini menjadi forum nasional untuk memperkuat komitmen pelestarian permainan rakyat dan olahraga tradisional sebagai warisan budaya yang mempererat jati diri bangsa.
Munas yang akan dihadiri perwakilan KPOTI dari 34 provinsi di Indonesia ini juga menjadi ajang pertukaran ide dan pameran permainan tradisional dari berbagai daerah. Dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ketua KPOTI NTT Sandro Wanga bersama Ketua KPOTI Kota Kupang Gregorius Takene menyatakan kesediaannya hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.
Keduanya berencana membawakan dua warisan budaya permainan rakyat khas NTT, yakni olahraga tradisional asal Lembata dan permainan gasing kayu khas Timor, untuk ditampilkan di Jakarta. “Kehadiran kami bukan hanya untuk mengikuti sidang Munas, tetapi juga memperkenalkan kekayaan permainan tradisional dari Timor dan juga Lembata agar budaya Nusantara semakin dikenal di tingkat nasional,” ujar Goris Takene sapaannya di Kupang Rabu (5/11-2025).
Dalam surat undangan resmi bernomor 075/KPOTI-Pusat/XI/2024, Ketua Pelaksana Munas, Chairul Umam, S.Pd., M.Pd, dan Sekretaris, Fadlu Rachman, S.Pd., M.Pd, menyampaikan bahwa Munas II KPOTI 2025 merupakan momentum penting untuk merumuskan arah kebijakan pelestarian permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia hingga dua dekade mendatang. Surat tersebut turut diketahui oleh Ketua Umum KPOTI Dr. Mohammad Zaini Alif, S.Sn., M.Ds.
Agenda Munas meliputi sidang pleno, pembahasan perubahan AD/ART, penetapan Grand Design KPOTI 2025–2045, hingga pemilihan Ketua Umum KPOTI periode 2025–2030. Kegiatan penutupan akan dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga serta Menteri Kebudayaan, yang dijadwalkan memberikan sambutan sekaligus menutup secara resmi Munas KPOTI 2025.
Ketua Pelaksana Chairul Umam menegaskan, Munas II bukan sekadar forum organisatoris, melainkan ruang strategis untuk membangun kesadaran nasional bahwa permainan rakyat adalah bagian penting dari pendidikan karakter dan kebudayaan bangsa.
“Permainan tradisional adalah cermin nilai gotong royong, sportivitas, dan kebersamaan. Kami ingin menghidupkan kembali semangat itu agar tidak hilang ditelan modernisasi,” katanya.
Dengan semangat “Lestarikan Warisan, Bangun Karakter Bangsa,” Munas II KPOTI 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam meneguhkan komitmen seluruh daerah menjaga dan mengembangkan permainan rakyat serta olahraga tradisional Indonesia sebagai warisan luhur yang menyatukan bangsa.

















