LEMBATA,AKSARANEWS.NET – Ikatan Guru Indonesia (IGI) Lembata bekerja sama dengan Yayasan Guru Belajar (YGB) menyelenggarakan kegiatan Temu Pendidik Nuantara (TPN) XI.
Mengusung tema “Pemimpin Pendidikan Berdaya” bagi guru baik tingkat satuan pendidikan SMP maupun SD se-kabupaten Lembata, kegiatan tersebut digelar, Sabtu (8/6/2024) di aula SD 1 Waikomo.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Ignatius Dewantoro Liarian, S.Fil.M.Si mewakili Kepala Dinas, Wenseslaus Ose Pukan.
50 guru utusan dari satuan pendidikan SMP dan SD di Lembata terlihat sangat bersemangat mengikuti seluruh sesi kegiatan sampai selesai.
Selain Talkshow, Temu Pendidik Nusantara ke Sebelas juga diwarnai penyerahan beasiswa bagi tiga siswa dari Perwakilan Yayasan Guru Belajar.
Adapun talk show sendiri menampilkan nara sumber, Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Ignatius Dewantoro Liarian, S.Fil.M.Si, koordinator daerah TPN XI, Yosep Demong, S.Pd, Pengurus Pusat IGI, Fransiskus Xaverius Berek, M.Pd dan Perwakilan Yayasan Guru Belajar, Yosinta Maharani Here.
Dalam sambutannya berkaitan dengan tema kegiatan, Wanto menyampaikan bahwa guru diistilahkan “di guguh dan ditiru” yang artinya orang yang patut diikuti nasihatnya. Oleh karena itu seorang guru patut mempertanggungjawabkan kepemimpinannya.
Filosofi bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantoro, menjadi landasan bagi para guru dengan semboyan “Tut Wuri Handayani.”
Beliau berharap guru juga harus mempunyai kekuatan dan daya untuk menggerakkan pendidikan. “Organisasi IGI merupakan wadah bagi para guru untuk terus mengembangkan kompetensi agar dapat menjadi pelopor pendidikan.
Walaupun jumlah anggota organisasi ini masih tergolong sedikit namun tidak boleh melemahkan semangat para guru, karena yang diutamakan adalah kualitas bukan kuantitas,” ungkap Wanto mengakhiri sambutannya.
Sementara itu, koordinator daerah TPN XI, Yosep Demong, S.Pd dalam laporannya mengatakan, kabupaten Lembata merupakan salah satu dari 50 daerah yang menyelenggarakan kegiatan TPN XI.
Beliau menandaskan, organisasi profesi Ikatan Guru Indonesia (IGI) Lembata perlu berbangga karena terpilih sebagai penyelenggara setelah melalui beberapa tahapan seleksi oleh Yayasan Guru Belajar.
Tujuan pelaksanaan TPN di antaranya, menyediakan solusi pembelajaran dan pendidikan yang telah terbukti efektif untuk disebarluaskan.
Selain itu juga untuk menggerakkan perubahan pendidikan pada level kelas, sekolah, daerah dan nusantara. Mengakhiri sambutannya, Demong menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini.
Dalam kegiatan ini hadir Pengurus Pusat IGI, Fransiskus Xaverius Berek, M.Pd dan Perwakilan Yayasan Guru Belajar, Yosinta Maharani Here, yang menjadi pembicara dalam acara talkshow bersama Plt. Sekdis Pendidikan kabupaten Lembata, Ignatius Dewantoro Liarian, S.Fil.M.Si.Perwakilan Yayasan Guru Belajar, juga menyerahkan beasiswa bagi tiga orang murid yang diusulkan oleh organisasi profesi IGI Lembata sebagai penyelenggara TPN XI.
Ketiga anak tersebut yaitu Katarina Olivia Tutoq dari SMPN 4 Nubatukan, Melan Sasmita Wali dari SMPN 2 Nubatukan, dan Maria Filomena Touor dari SDK 1 St.Tarsisius Lewoleba.
Selain acara talk show, kegiatan TPN XI juga menghadirkan para guru hebat yang berbagi praktik baik tentang pengalaman bersama murid di sekolahnya masing-masing dalam sesi kelas pendidik yaitu Yosep Demong, S.Pd, Herodiani Ray, S.Pd, I Gusti Ayu Susiantini, S.Pd,Gr, Nawangwulan Cahyaristi, S.Pd, dan Yanti Simanjuntak, S.Si. Sedangkan pada sesi kelas penggerak hadir pula Kepala SMPN 1 Nubatukan, Dra. Maria Yustina Luku, Feldin Rano Kelen, S.Pd yang juga berbagi praktik baik dalam menggerakkan perubahan pendidikan di sekolahnya masing-masing.
Rangkaian kegiatan yang padat dan dihadiri kurang lebih 50 orang guru ini berlangsung dengan baik. Para peserta begitu antusias mengikuti acara demi acara dan yang menarik bagi peserta ketika ibu Yossi demikian sapaan bagi Yosinta Maharani Here saat memandu sosialisasi CCG (Cerdas Cermat Guru).
Dalam sesi ini peserta diajak belajar sambil bermain dengan mengerjakan soal melalui quissis secara berkelompok.
Teriakan dan tawa lepas terpancar dari wajah para peserta ketika jawaban yang dipilih dinyatakan benar oleh sistem.
Salah seorang peserta Imda Deran Bataona, guru pada SMPN 2 Nubatukan mengatakan, sesi CCG sebagai suatu bentuk pembelajaran yang menyenangkanan dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas karena dapat memotivasi murid untuk terlibat aktif dan tidak jenuh.
Imelda yang adalah guru Penggerak juga berharap agar kegiatan TPN dapat terus dilaksanakan di Lembata pada tahun-tahun selanjutnya dengan melibatkan lebih banyak lagi para guru di Lembata. (katrinsmpndunuba).