AKSARANEWS.NET, LEMBATA – Evaluasi dan berbenah dalam mencari solusi terbaik demi kemajuan pembangunan Lewotana terus dilakukan Pemda Lembata.
Bappelitbangda Kabupaten Lembata menggandeng salah satu universitas ternama di Surabaya yaitu Universitas Airlangga menggelar seminar hasil Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Teknokratik, Rancangan Awal (RAWAL) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lembata.
Seminar ini diikuti oleh semua OPD yang ada di lingkup Pemerintahan Kabupaten Lembata dan yang menjadi pemateri berasal dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya yang diselenggarakan di Ballroom Olympic Hotel Lewoleba. Rabu (01/11).
Dr. Wiwik Supratiwi M.Si narasumber dari Unair Surabaya ini menyebutkan banyak isu strategis di Lembata yang belum mendapat perhatian serius Pemerintah.
“Kemiskinan di Lembata masih cukup tinggi dengan angka 25.28%, demikian pun soal Stunting dan rawan bencana, termasuk bagaimana pola melestarikan budaya juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Dr. Wiwik
Misalkan tentang Budaya lanjut Dr.Wiwik, pada hari tertentu mulai dari anak sekolah sampai dengan pegawai baik PNS maupun Swasta mengenakan pakaian adat
“Jadi perlu ada cara yang bisa menggerakkan semua pihak untuk bersama melestarikan budaya, seperti setiap hari Jumat semua gunakan pakaian adat dari anak sekolah, pegawai PNS maupun Swasta,” ujar Wiwik
Ya mungkin pendidikan budaya dimasukan dalam pelajaran bagi anak- anak sekolah sambung Wiwik
“Lembata ini indah dan kaya karenanya jangan sampai orang dari luar yang menikmati” ucap dosen UNAIR ini
Sementara itu Mathias K Beyeng kepala Bappelitbangda Lembata kepada awak media ini saat ditemui disela-sela kesibukan Kegiatan Seminar menjelaskan, yang dilakukan ini adalah menginput masukan dari OPD agar pembangunan lebih difokuskan pada isu-isu strategis yang diangkat.
Mathias Beyeng juga mengharapkan bahan-bahan yang disusun ini bisa menjadi masukan bagi pemimpin Lembata kedepan sebagai arah kebijakan, strategi pembangun untuk Kabupaten Lembata yang lebih maju lagi
“Karena bersertifikat Teknokrat, maka yang hadir kepala OPD dan kami semua tim bergerak bersama mencari data, kendala apa yang menjadi penghambat pembangunan di kabupaten Lembata,” tuntas Mathias Beyeng