LEMBATA (aksaranews) – Seorang pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Lewoleba, Kabupaten Lembata nyaris jadi korban pemerkosaanPUTRI SA Sebut saja namanya demikian. Putri (15) siswi kelas X ini nyaris menjadi korban pemerkosaan oleh RG jika dirinya tidak memelakukan perlawananKasus ini pun sedang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Reskrim Polres Lembata, NTT. Selasa, (17/01/23) .
Saat ini korban masih terbaring lemas tak berdaya dengan bantuan oksigen di ruang ICU RSUD Lewoleba-Lembata.Ans Dw ayah kandung korban menuturkan, bahwa putrinya baru mengenal RG yang merupakan siswa salah satu SMA Swasta di kota yang sama, tiga hari yang lalu. RG merupakan warga Kampung Pada, Desa Pada, Kecamatan Nubatukan.
Rupanya, perkenalan singkat melalui facebook itu mengantarkan keduanya bertemu, setelah sebelumnya, saling kontak, berkisah dan romantis melalui inbox.Pada Senin, 16 Januari 2023 usai latihan senam di sekolah SA dijemput RG dengan motor vikson keluaran terbaru di depan bengkel Aluminium, jalan Lasitarda, Keluarahan Selandoro, sekitar Pukul 18.00.Wita.
Ans Dw terus menuturkan bahwa keduanya melintasi jalur utama Trans Lembata ke wilayah Barat-pemukiman PadaSekitar Pukul 19.00.Wita, dirinya mendapatkan telepon dari KL seorang guru dan DT seorang sopir pick up yang memberikan pertolongan kepada putrinya KL dan DT mendapatkan SA yang tergeletak di pinggir jalan Trans Nagawutun Kampung Pada bersimbah darah dengan lebam pada mata kiri dan darah yang keluar dari telinga kiri, kemudian langsung membawa korban ke ruang ICU RSUD Lewoleba.
Begitu mendengar kabar ayah Korban sontak bergerak menuju ke RSUD Lewoleba menemui putri keduanya. Tetapi apa yang terjadi, dalam situasi tersebut kejadian beruntun menimpah putrinya yang muntah darah sebanyak tiga kali, Korban kemudian pingsan dan tidak sadarkan diri.
Dewi fortuna pun menolongnya, setelah siuaman SA menyebut nama RG kepada ayahnya sebagai lelaki yang menjemputnya.
Ayah korban mengambil keputusan untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkan peristiwa naas yang dialami putrinya yang diduga kuat terindikasi penganiayaan oleh RG sebagai orang terakhir yang bersama anaknya.
Laporan itu dilayangkan di Mapolres Lembata sejak Pukul 2.50 – Pukul 03.00.Wita, (malam) yang diterima piket SPKT, sebagai tindak pidana penganiayaan dengan Pengaduan Nomor LP/B/06/1/2023/SPKT/RES LEMVATA/POLDA NTT tanggal 17 Januari 2023 di Kepolisian Daerah NTT, Resort Lembata dengan surat tanda penerimaan laporan nomor STPL/06/1/2023/NTT/RES LEMBATA.
Keluarga berharap agar pihak Polres Lembata segera membekuk RG untuk dimintai keterangan. Saat ini unit PPA Polres Lembata sedang melakukan konfirmasi terhadap pelapor yaitu orang tua SA (Korban) dengan sejumlah saksi.Kasat Reskrim Polres Lembata IPTU Wayan Pasek berjanji untuk segera mengambil sikap tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku, setelah terlebih dahulu mendalami ‘kasus’ ini.