AKSARANEWS.NET, LEWOLEBA – Dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Destinasi Pariwisata Kabupaten/Kota Tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Lembata menyelenggarakan event bersama Festival Lamaholot.
Festival Budaya Lamaholot yang akan digelar meliputi lintas Kabupaten yakni Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor.
Yang mana Event ini dapat dengan senantiasa hidup dan menghidupi segenapDinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata komunitas adat yang berada di dalamnya.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata, Antonius Labuan kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya. Rabu (26/04/2023).
Antonius menjelaskan bahwa Kegiatan Rally Wisata Bahari Lembata Pesona 4 Teluk ini dilaksanakan di Teluk Waienga, Teluk Lebala, Teluk Lewoleba dan Teluk Balaurin.
“Untuk event di Teluk Waienga dan Teluk Lebala tidak ada karena mengalami perubahan dan minimnya anggaran, namun aktivitasnya tetap ada, ” Ucap Antonius
Lanjut Antonius, untuk di Teluk Waienga tetap terkoneksi dalam acara sarasehan kearifan lokal konservasi Bahari Muro dan Badu yang mana kegiatan ini bekerjasama dengan Yayasan Barakat, komunitas Muro lima desa yang sudah berjalan dan komunitas Badu. Sementara untuk aktivitas di Teluk Lebala wisatawan kita nanti akan ke Wulandoni dan ke Lamalera ketika upacara Leva nuan di Lamalera.
Khusus Festival Lamaholot sendiri ada 3 strategis yang diangkat dalam Kegiatan Rally wisata Bahari yaitu Tenun ikat Lamaholot, Sole Oha Lamaholot dan Kearifan lokal Konservasi Bahari.
“Tujuan utama dari Festival ini adalah mendorong secara bersama dari sudut pariwisata, saling memberi dukungan dan informasi dengan harapan meningkatkan pengunjung ke daerah ini,” Ucap Antonius
“Harapan kita yang paling besar adalah setiap kali event itu bukan hanya sebuah eforia pentasan semata ,tetapi dapat dimanfaatkan momentum ini untuk secara ekonomi masyarakat kita harus memiliki dampak, ” Tegas Antonius
Antonius juga meminta kepada semua masyarakat untuk mempublikasikan secara masal tentang kegiatan yang kita lakukan ini dan itu menjadi menarik agar semua orang tahu
“Orang luar saja mampu mempublikasikan budaya kita dengan bangga lalu kenapa kita orang Lembata sendiri enggan untuk mempublikasikannya,” Tuntas Antonius Labuan (Leyn).