LEWOLEBA, AKSARANEWS.NET – Launching Buku “Pengantar Linguistik Nariq Edang- Sebuah Kajian Tentang Struktur Internal Bahasa Kedang” karya Drs. Alex Puaq Wulohering di Ballroom Olympic. Rabu, (29/05/2024).
Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali yang diwakili Staf ahli Donatus Boli Membuka kegiatan Launching Buku ini secara resmi.
Mewakili Penjabat Bupati Lembata, Donatus memberikan apresiasi kepada Drs. Alex Puaq Wulohering yang melakukan penelitian secara mandiri tentang Bahasa Kedang yang akhirnya menghasilkan sebuah buku berjudul “Pengantar Linguistik Nariq Edang-Sebuah Kajian Tentang Struktur Internal Bahasa Kedang”.
Donatus mengatakan Bahasa daerah adalah identitas budaya suatu daerah atau wilayah. Dialek, kosakata, aksen, dan ungkapan yang digunakan mencerminkan kehidupan sehari-hari dan lingkungan sosial suatu masyarakat.
Bahasa daerah memiliki berbagai fungsi dan peran dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa daerah juga menjadi penjaga tradisi, sarana identitas budaya, dan media ekspresi seni. Bahasa daerah juga memainkan peran penting dalam pemeliharaan dan penyebaran pengetahuan di suatu daerah, seperti tradisi lisan dan cerita rakyat.
Di era globalisasi dan modernisasi saat ini, bahasa daerah menghadapi ancaman kepunahan atau perubahan yang signifikan.
“Karena itu upaya pemeliharaan dan pelestarian bahasa daerah menjadi sangat penting dalam mempertahankan keberagaman budaya dan identitas bangsa, melalui upaya revitalisasi bahasa daerah, dokumentasi dan penelitian tentang bahasa daerah,” kata Donatus
Kita tahu bahwa Bahasa Kedang merupakan salah satu rumpun bahasa di Kabupaten Lembata yang memiliki ciri khas tersendiri, baik dari sisi fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik, yang lahir dan berkembang secara alamiah melalui penuturan lisan dan diwariskan secara turun temurun.
Buku “Pengantar Linguistik Nariq Edang-Sebuah Kajian Tentang Struktur Internal Bahasa Kedang” adalah karya monumental yang dipersembahkan Bapak Drs. Alex Puaq Wulohering bagi Kabupaten Lembata, teristimewah dalam upaya melakukan revitalisasi Bahasa Kedang sebagai salah satu unsur kekayaan budaya di Kabupaten Lembata.
“Saya berharap peristiwa launching hari ini tidak saja sebagai wujud apresiasi atas dedikasi Drs. Alex Puaq Wulohering; tetapi juga dapat menjadi momentum yang membangkitkan motivasi bagi kita semua untuk semakin mendalami kebudayaan kita melalui kajian maupun penelitian, tidak hanya tentang bahasa daerah tetapi juga terhadap semua kekayaan budaya yang ada di daerah ini, sebagai upaya menjaga kekayaan budaya Lembata agar tetap hidup dan berkembang dari generasi ke generasi,” tuntas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Lembata.