LEMBATA, AKSARANEWS.NET – Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan di Taman Kota Swaolsa Titen, Rabu (15/05/2024).
Kadis Pertanian dan Ketahanan pangan kabupaten Lembata, P. Kanisius Tuaq mengungkapkan bahwa pemerintah Kabupaten Lembata terus melakukan intervensi yang baik untuk pangan murah baik itu bantuan pangan. Hal ini dlakukan karena tahun ini kita mengalami gagal panen akibat anomali iklim yang bergeser.
“Tahun ini kita mengalami gagal panen bahkan gagal tanam yang diakibatkan anomali iklim yang bergeser, untuk itu Pemda Lembata terus melakukan intervensi yang baik untuk pangan maka itu gerakan pangan murah ini dilakukan,” ucap Tuaq
Tuaq juga mengatakan bahwa saat ini kita mendatangkan beras dari Luar yang membutuhkan biaya yang cukup banyak
“Kita bawa dari luar semua, seperti dari Surabaya dan Sulawesi. Betapa besarnya pengeluaran terhadap kebutuhan akan beras ini yaitu sekitar 50 sampai 75 Miliar yang kita keluarkan,” kata Tuaq
Kadis Pertanian Lembata ini meminta kepada mama-mama yang hadir saat kegiatan Gerakan Pangan Murah ini untuk pintar-pintar mengolah makanan lokal
“Pada kesempatan ini juga saya mengajak mama-mama bagaimana supaya mengolah makanan lokal kita menjadi cantik, bagaimana menyajikan makanan lokal kita di atas meja menjadi Indah, kalau ubi kayu panjang-panjang lalu disajikan di atas meja tentu tidak ada yang makan, oleh karena itu pandai-pandai lah dalam mengolahnya,” kata Tuaq
Lanjut Tuaq, kalau makanan lokal kita pandai mengolahnya tentu saja mengurangi pengeluaran kita akibat pembelian beras.
”Semoga Gerakan ini bisa membantu masyarakat Lembata dalam memperoleh Pangan untuk kebutuhan sehari-hari.” Tuntas Tuaq
Untuk diketahui komoditi beras dan gula pasir dengan harga murah atau di bawah harga pasar, contoh beras dengan harga 11.500/kg